Cari Blog Ini

08 Februari 2009

mahavagga

PERANAN MAHAVAGGA DALAM PENULISAN

RIWAYAT HIDUP SANG BUDDHA

  1. Pendahuluan

Mahavagga adalah salah satu bagian dari kitab vinaya pitaka bagian khandaka. Khandaka terdiri dari dua bagian yaitu maha vagga dan culla vagga. Maha vagga terdiri dari sepuluh bagian yang isinya mengenai catatan rangkaian peristiwa mulai sesaat setelah mencapai penerangan sempurna sampai terbentuknya sangha dan berbagai cara penahbisan calon bhikkhu serta peristiwa-peristiwa yang menyebabkan timbulnya suatu peraturan latihan. Pembahasan mengenai peristiwa sesaat setelah Sang Buddha mencapai penerangan sempurna terdapat dalam khandaka bagian mahakhandaka

  1. Pembahasan

Buku mengenai riwayat hidup Sang Buddha sering kita temukan dalam berbagai versi. Contoh buku yang berisi riwayat hidup Sang Buddha adalah Sang Buddha dan Ajarannya, Kronologi Buddha dan masih banyak lainnya. Penulisan riwayat hidup Sang Buddha tersebut berdasarkan pada kitab khandaka bagian mahavagga. Kitab khandaka bagian mahavagga berisi tentang sejarah bagaimana Sang Buddha mencapai penerangan sempurna, bagaimana beliau menemukan tentang hukum sebab musabab yang saling bergantungan, dhammacakkappavattana sutta, Anattalakkhana sutta, cerita tentang bagaimana kisah-kisah murid Sang Budda pada saat memeluk ajaran beliau, dan bagaimana tentang terbentuknya sangha. Riwayat hidup Sang Buddha adalah buku yang berisikan peristiwa-peristiwa semasa kehidupan Sang Buddha, jadi bisa dikatakan bahwa kitab mahavagga adalah dasar penulisan riwayat hidup Sang Buddha. Dalam perkembangannya penulisan tentang riwayat hidup Sang Buddha terpengaruh oleh tradisi yang dianut oleh penulisnya dan masyarakat setempat, penulisan ini ditujukan agar masyarakat setempat dapat dengan mudah menerimanya. Meskipun demikian pada prinsipnya yang menjadi dasar penulisan riwayat hidup Sang Buddha adalah mahavagga bagian Mahakhandaka.

3. Kesimpulan

Peranan Maha vagga terhadap penulisan riwayat hidup Sang Buddha bahwa Maha vagga bagian Mahakhandaka dijadikan dasar dalam penulisan riwayat hidup Sang Buddha, walaupun penulisan riwayat hidup Sang Buddha juga terpengaruh oleh tradisi setempat.


Referensi:

Ø Tim penyusun. 2003. Materi Kuliah Agama Buddha (Kitab Suci Tipitaka). Jakarta: CV Dewi Kayana Abadi.

Ø U Ko Lay. 2000. Guide To Tipitaka. Klaten: Vihara Bodhivamsa.

Ø Pandita Dhammavisarada. 2005. Sila dan Vinaya. Jakarta: Buddhis Bodhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar